Hikmah Konsultasi Syariah Bersama Ustadz

siapakah penggoda syaitan ketika dia berbuat dosa kepada Allah Swt?

penggoda setan

penggoda setan

SIAPAKAH PENGGODA SYAITAN?

Ada pertanyaan menarik untuk dibahas.
Sebagaimana kita ketahui bahwa kita berdosa dan melakukan dosa karena bisikan syaitan. Ya syaitanlah penggoda kita.
Pertanyaannya.. siapakah penggoda syaitan ketika dia berbuat dosa kepada Allah Swt?

Jawaban:
Hakikatnya yang menggoda syaitan ada dua:
▪ Pertama adalah temannya sesama syaitan. Karena seorang teman sangat mudah dipengaruhi-mempengaruhi, digoda-menggoda siapa saja baik kita sebagai manusia ataupun sesama mereka para syaitan.

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu”. (QS. Al An’am: 112).

Namun tipuan dan bisikan sesama mereka lemah sebagaimana bisikan syaitan terhadap kita juga lemah. Allah Swt berfirman:

إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا

“Sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah”. (QS. An Nisa’: 76)

▪ Kedua adalah godaan yang lebih kuat dan hebat dari yang pertama, yaitu hawa nafsunya.
Sebagaimana yang telah dimaklumi bersama bahwa syaitan (jin kafir) memiliki hawa nafsu sehingga ia dibebankan syariat seperti manusia.
Nafsu tabiatnya juga membisikkan dan mengajak kepada keburukan, Allah Swt berfirman:

إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku”. (QS. Yusuf: 53).
Begitu pula yang terjadi pada syaitan sendiri.

Apa manfaat dari tulisan ini?

Kita perlu mengingat, bahwa jika hawa nafsu saja berbahaya bagi syaitan apalagi kita manusia yang mudah dilupakan syaitan dari penjuru yang tidak kita ketahui untuk terperosok dalam perangkap hawa nafsu.

Para ulama mengatakan: Sembahan berupa berhala Latta, Uzza, Manata, Suwa’, Wudd, Yaghuts, Ya’uq dan Nasra telah dihancurkan kecuali satu sembahan yang masih dipertuhankan oleh sebahagian muslimin. Apakah sembahan tersebut? Ia adalah hawa nafsu.

Allah Swt berfirman:

أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنْتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا

“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya”. (QS Al Furqan: 43).

Makna dari ayat ini, bahwa hawa nafsu jika telah kuat pada diri seseorang maka ia akan menjadikan orang tersebut tidak mau mendengarkan nasehat orang alim manapun bahkan tidak akan peduli syariat perintah dan larangan Allah Swt dan RasulNya. Justeru dia akan mendapatkan dirinya melakukan apa yang ia kehendaki sendiri.

Begitu pula teman dan lingkungan sangat mudah membalikkan orang yang buruk menjadi baik, begitu pula ada orang yang baik menjadi buruk sebab lingkungan.

Wasiat sang Alim kepada pembunuh 100 jiwa di masa Bani Israil adalah untuk mencari lingkungan yang shalih agar beribadah bersama mereka yang shalih.

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِي

Comments

comments

Tentang Penulis

Dosen IAIN Langsa, Doktoral Fiqh Muqaran (Perbandingan Mazhab Fikih) di Universitas Al Azhar - Mesir, Mudir dan Ketua Yayasan Pesantren Dar Faqih Qurani - Aceh Timur, Dewan Fatwa Nasional Jami'ah Al Wasliyah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.