-Fikih Fiqih Puasa Konsultasi Syariah Bersama Ustadz

Bolehkah Berbuka Puasa dengan Doa Allahumma Laka Shumtu

Assalamu’alaikum Wr Wb.

Ustadz bolehkah berbuka puasa dengan doa biasa yang kami baca: “Allahumma Laka Shumtu …?”. Karena kami pernah mendengar beberapa Ustadz mengatakan tidak boleh membaca doa tersebut sebab hadisnya dha’if, dan merupakan bid’ah. Dan yang seharusnya adalah doa lain yang terdapat dalam hadis shahih.

Terimakasih Ustadz

Jamaah Pengajian

Jawaban:

Wa’alaikum Salam Wr Wb.

Berbuka puasa merupakan kebahagiaan bagi mereka yang berpuasa. Dianjurkan bagi yang berbuka puasa ketika berbuka untuk membaca banyak doa. Sebab doa yang dibaca ketika berbuka termasuk doa yang mustajab. Abdullah bin Amru bin ‘Ash mengatakan bahwa aku mendengar Rasulullah Saw bersabda:

إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ

“Sesungguhnya bagi yang berpuasa ketika berbuka memiliki doa yang tidak akan ditolak oleh Allah”. (HR. Ibnu Majah).

Termasuk diantaranya adalah doa sebagai berikut:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

“Ya Allah bagiMu aku berpuasa dan dengan rezekiMu aku berbuka”. (HR. Abu Daud).

Doa ini disebutkan oleh imam An Nawawi di dalam kitab Al Adzkar hal. 206 hadis no. 480. Dan doa ini merupakan doa yang diamalkan oleh para ulama dalam empat mazhab Ahlus Sunnah wa Al Jama’ah, sebagai berikut:

1. Mazhab Hanafi: Imam Az Zaila’I Al Hanafidalam kitab Tabyiin Al Haqa-iq Syarh Kanzu Ad Daqa-iq, 1 / 342, mengatakan:

ومن السنة أن يقول عند الإفطار اللهم لك صمت وبك آمنت وعليك توكلت وعلى رزقك أفطرت

“Diantara perkara sunnah adalah engkau ketika berbuka membaca doa: “Ya Allah bagiMu aku berpuasa, kepadaMu aku beriman, ke atasMu aku bertawakkal, dan dengan rezekiMu aku berbuka”.

2. Mazhab Maliki: Imam Ahmad bin Ghanim Al Azhari Al Maliki dalam kitab Al Fawakih Ad Dawani, 1/ 305, mengatakan:

ويقول ندبا ًعند الفطر: اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت فاغفر لي ما قدمت وما أخرت، أو يقول: اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت، ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله،

“Dan disunnahkan ia berdoa ketika berbuka puasa: “Ya Allah bagiMu aku berpuasa dan dengan rezekiMu aku berbuka. Ampunilah bagiku apa yang telah berlalu dan yang akan datang”. Atau hendaknya ia membaca: “Ya Allah bagiMu aku berpuasa dan dengan rezekiMu aku berbuka. Telah hilang kedahagaan, telah kembali basah kerongkongan, dan telah tetap pahala dengan seizin Allah”.

3. Mazhab As Syafi’i: Al Khatib As Syarbaini As Syafi’I dalam Mughni Al Muhtaj 1/436 mengatakan:

(وَ) يُسْتَحَبُّ (أَنْ يَقُولَ عِنْدَ فِطْرِهِ) أَيْ عَقِبَهُ كَمَا يُؤْخَذُ مِنْ قَوْلِهِ (اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ) وَذَلِكَ لِلِاتِّبَاعِ. رَوَاهُ أَبُو دَاوُد مُرْسَلًا. وَرُوِيَ أَيْضًا أَنَّهُ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ: يَقُولُ حِينَئِذٍ «اللَّهُمَّ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى» .

“Dan dianjurkan ketika berbuka puasa yaitu setelah berbuka membaca doa: “Ya Allah bagiMu aku berpuasa dan dengan rezekiMu aku berbuka”. Hal ini sebagai mengikut Sunnah yang diriwayatkan oleh Abu Daud secara Mursal. Sebagaimana diriwayatkan juga bahwa Rasulullah Saw membaca doa berikut: “Ya Allah, Telah hilang kedahagaan, telah kembali basah kerongkongan,, dan telah tetap pahala dengan seizin Allah”.

4. Mazhab Hanbali: Imam Al Buhuti Al Hanbali dalam kitab Syarh Muntaha Al Iradat, 1 / 489 mengatakan:

(وَ) سُنَّ (قَوْلُهُ) أَيْ: الصَّائِمِ (عِنْدَهُ) أَيْ: الْفِطْرِ (اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِك أَفْطَرْتُ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِك اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّي إنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ) لِحَدِيثِ الدَّارَقُطْنِيِّ عَنْ أَنَسٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ «كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا أَفْطَرَ قَالَ: اللَّهُمَّ لَك صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِك أَفْطَرْنَا فَتَقَبَّلْ مِنَّا إنَّك أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ» .

“Dianjurkan ucapan orang yang berpuasa ketika berbuka: “Ya Allah bagiMu aku berpuasa dan dengan rezekiMu aku berbuka. Maha suci Engkau dengan segala pujianMu. Ya Allah terimalah dariku sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Tahu”. Hal ini berdasarkan hadis Ad Daruqutni dari Anas bin Malik: Adalah Nabi Saw jika berbuka berdoa: “Ya Allah bagiMu kami berpuasa dan dengan rezekiMu kami berbuka. Ya Allah terimalah dari kami sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Tahu”.

Dengan demikian dapat difahami mengamalkan hadis ini ketika berbuka puasa bukanlah bid’ah terlebih lagi tercela. Ia adalah amalan Sunnah dilakukan oleh para ulama terutama ulama empat mazhab Ahlus Sunnah wa Al Jamaah.

Adakah Doa Lain Untuk Buka Puasa?

Dari hadis-hadis di atas dan juga nas-nas para ulama dari kitab mereka, kita mendapatkan bahwa terdapat beberapa doa yang dianjurkan ketika berbuka puasa. Diantaranya pula adalah yang disebutkan oleh imam An Nawawi dalam kitab Al Adzkar beliau. Beliau menyebutkan empat doa berbuka puasa yang diriwayatkan oleh para sahabat Ra dari Rasulullah Saw:

1. Hadis riwayat Abu Daud dan An Nasa-I dari Abdullah bin Umar Ra:

ذَهَبَ الظَّمأُ، وابْتَلَّتِ العُرُوقُ، وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى

“Telah hilang kedahagaan, telah kembali basah kerongkongan,, dan telah tetap pahala dengan seizin Allah”.

2. Hadis riwayat Abu Daud dari Mu’adz bin Zuhrah Ra:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ

“Ya Allah bagiMu aku berpuasa dan dengan rezekiMu aku berbuka”.

3. Hadis riwayat Ibnu As Sinni dari Mu’adz bin Zuhrah Ra:

الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذي أعانَنِي فَصَمْتُ، وَرَزَقَنِي فأفْطَرْتُ

“Segala puji bagi Allah yang telah membantuku sehingga aku mampu berpuasa, lalu memberiku rezeki sehingga aku mampu berbuka”.

4. Hadis riwayat Ibnu As Sinni dari Abdullah bin Abbas Ra:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْناَ، وَعلى رِزْقِكَ أَفْطَرْنا، فَتَقَبَّلْ مِنَّا إنَّكَ أنْتَ السَّمِيعُ العَلِيمُ

“Ya Allah bagiMu kami berpuasa dan dengan rezekiMu kami berbuka. Ya Allah terimalah dari kami sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Tahu”.

Begitu banyaknya doa dari Rasulullah Saw. Manapun yang kita pilih adalah baik. Dan lebih baik lagi ketika semua doa yang diketahui diamalkan walau hanya sekali. Walau demikian perlu diingat selalu bahwa sebaik-baik amalan yang paling dicintai Allah SWT adalah yang berkesinambungan walau sedikit. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan taufiq bagi kita untuk dapat memperbanyak doa di bulan Ramadhan terutama ketika berbuka. Allahumma Aamiiin…

Comments

comments

Tentang Penulis

Dosen IAIN Langsa, Doktoral Fiqh Muqaran (Perbandingan Mazhab Fikih) di Universitas Al Azhar - Mesir, Mudir dan Ketua Yayasan Pesantren Dar Faqih Qurani - Aceh Timur, Dewan Fatwa Nasional Jami'ah Al Wasliyah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.