Assalamualaikum Ustadz.
Sekarang ada tren baru dalam berhutang. Apabila kita berhutang barang. Sang pemberi hutang memberikan uang ke penghutang, dan sang penghutang silahkan beli sendiri barang nya. Lalu sang penghutang hanya memberikan kwitansi pembelian, dan sang piutang mengambil keuntungan 30%. Dgn syarat mencicil setiap bulan. Bebas besaran cicilan nya dan tdk ada denda. Contoh si A berhutang barang 1 juta, maka ia harus bayar 1,3 jt selama setahun. Bebas berapa pun besaran cicilan, nya yg penting 1 tahun selesai. Halalkah sistem hutang begini dalam islam ustadz? Kemudian ada sebagian penghutang yg melakukan hal lain, misalnya dia beli barang ttp yg disepakati harganya cuma 1 jt. Ketika dia membeli dia tertarik dengan barang lain yg harganya misalnya 1,2jt. Kemudian dia bayar dengan menambahkan uangnya sendiri. Tetapi di kwitansi tetap 1 jt dia tulis, karena 200 rb memakai uang nya sendiri. Nah bolehkah hal tersebut ustadz?
Jawaban
Jual beli kredit berbeda dengan utang piutang.
Jual beli kredit adalah jual beli barang dengan jarak waktu tertentu dengan biaya yang disepakati dan boleh lebih mahal dari harga tunai.
Adapun utang piutang adalah uang dengan uang, atau emas dengan emas atau dengan perak dan seumpamanya.
Jual beli kredit halal, utang piutang juga halal namun tidak boleh disyaratkan menunaikannya melebihi harga pertama.
Lebih lanjut silahkan baca dua tulisan saya berikut :
mekanisme jual beli cicilan agar sesuai syariat
hukum jual beli emas secara kredit
Wallahu A’lam