-Fikih Fikih Ibadah Hikmah Masa-il Ushuliyah

Dzulhijjah Sudah Di Depan Mata. Ayo Ketahui Keutamaan 10 Hari di Awal Dzulhijjah Ini

Allah Swt melebihkan sebahagian masa ke atas sebahagian lainnya. Menjadikan sebagian waktu lebih mustajab untuk berdoa lebih dari waktu yang lain. Ada hari-hari yang fadhilah puasa dan ibadah di dalamnya Allah Swt lebihkan dari waktu yang lain. Bagi hamba-hambaNya yang pandai bersyukur dengan karunia ini hendaknya bermujahadah (bersungguh-sungguh) menghidupkan masa tersebut dengan tambahan ibadah atau setidaknya semangatnya dalam beribadah lebih meningkat.

Allah Swt telah menciptakan masa dalam setahun terdiri dari 12 bulan. Dan di antara kedua belas bulan tersebut terdapat empat bulan haram yang Allah Swt tambahkan kemuliaannya. Allah Swt berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu”.
(QS. At Taubah ayat: 36).

Rasulullah Saw menjelaskan bahwa 4 bulan haram tersebut adalah Zulqa’dah, Zulhijjah dan Muharram secara berturut-turut, dan yang terpisah adalah Rajab. (HR. Al Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abi Bakrah).

Dalam kitab-kitab tafsir seperti Tafsir Ibnu Katsir 4/748 disebutkan bahwa kelebihan empat bulan tersebut adalah bahwa sebagaimana kebaikan yang dilakukan di tanah Haram dilipatgandakan oleh Allah Swt, demikian pula kejahatan dan dosa yang dilakukan juga dilipatgandakan oleh Allah Swt. Bulan Haram demikian pula halnya.

Ibnu Abbas mengatakan: Firman Allah Swt dalam surat at Taubah tentang larangan melakukan kezhaliman pada sepanjang masa, kemudian Allah Swt khususkan pada  empat bulan tersebut yang jadikan bulan tersebut sebagai bulan Haram, merupakan tambahan kehormatan bulan-bulan tersebut,  sehingga kejahatan yang dilakukan di dalamnya lebih besar dosanya dari jejahatan yang dilakukan di bulan yang lain sebagaimana halnya amal shaleh di dalamnya juga lebih besar pahalanya dibandingkan dengan bulan yang lain. (Tafsir Ibnu Katsir 4/148).

10 Awal Zulhijjah adalah Hari Yang Terbaik:

Selanjutnya dari keempat bulan haram tersebut terdapat hari-hari pilihan Allah Swt yang sangat-sangat diistimewakan. Yaitu 10 hari pertama di bulan Zulhijjah. Dalam hadits shahih Rasulullah Saw bersabda tentang keutamaan 10 awal Zulhijjah:

ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ، ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: «ﻣﺎ ﻣﻦ ﺃﻳﺎﻡ اﻟﻌﻤﻞ اﻟﺼﺎﻟﺢ ﻓﻴﻬﺎ ﺃﺣﺐ ﺇﻟﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ اﻷﻳﺎﻡ – ﻳﻌﻨﻲ ﺃﻳﺎﻡ اﻟﻌﺸﺮ -» ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻟﻮا: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ، ﻭﻻ اﻟﺠﻬﺎﺩ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ اﻟﻠﻪ؟ ﻗﺎﻝ: «ﻭﻻ اﻟﺠﻬﺎﺩ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ اﻟﻠﻪ، ﺇﻻ ﺭﺟﻼ ﺧﺮﺝ ﺑﻨﻔﺴﻪ ﻭﻣﺎﻟﻪ، ﺛﻢ ﻟﻢ ﻳﺮﺟﻊ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﺑﺸﻲء».

Dari Ibnu Abbas Ra ia berkata: bersabda Rasulullah Saw: “Tiada hari yang amal shaleh dilakukan di dalamnya lebih dicintai Allah Azza wa Jalla selain dari hari-hari ini yaitu hari 10 awal dari Zulhijjah”. Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah,  walau dengan jihad fi sabilillah?. Beliau menjawab: “Walau jihad fi sabilillah, kecuali seseorang yang pergi jihad dengan membawa jiwa raganya dan hartanya, lalu pulang tidak membawa apa-apa (syahid dan hartanya habis fi sabilillah) “. (HR. Al Bukhari hadits no. 969, Abu Daud hadits no. 2438, at Tirmidzi hadits no. 757, dan Ibnu Majah hadits no. 1727).

Begitu utamanya 10 awal Zulhijjah, sehingga para ulama membandingkannya dengan 10 akhir Ramadhan.

Mana Yang lebih Utama 10 Hari Awal Zulhijjah atau 10 Akhir Ramadhan?:

10 awal Zulhijjah ini adalah hari-hari yang Allah Swt bersumpah dengannya di dalam surat al Fajr ayat 1 dan 2:

وَالْفَجْرِ. وَلَيَالٍ عَشْرٍ
“Demi fajar, dan demi malam yang sepuluh”.
Sebagaimana diketahui bahwa jika Allah Swt bersumpah tentang sesuatu, hal tersebut menunjukkan pentingnya sesuatu tersebut.
Dan jika Allah Set telah bersumpah dengan 10 awal Zulhijjah merupakan sinyal keagungan masa tersebut.

Para ulama membandingkan keutamaan kedua musim ibadah tersebut. Diantara kesimpulan mereka adalah: bahwa 10 akhir Ramadhan malamnya lebih utama dari malam 10 awal Zulhijjah. Sebab diantara malam akhir Ramadhan tersebut terdapat Lailatul Qadar. Dan 10 awal Zulhijjah harinya lebih utama daripada 10 akhir Ramadhan sebab di antara hari-harinya terdapat hari Tarwiyah (8 Zulhijjah) , Arafah (9 Zulhijjah) dan hari Nahr (Qurban).

(Lihat: Zaad al Ma’ad karya Ibn Qayyim al Jauziyah 1/56-57, cet. Ar Risalah).

Pahala ibadah yang dilakukan di hari-hari tersebut begitu agung di antaranya seperti yang tersebut dalam hadits ini:

ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ، ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ: «ﻣﺎ ﻣﻦ ﺃﻳﺎﻡ ﺃﺣﺐ ﺇﻟﻰ اﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﺘﻌﺒﺪ ﻟﻪ ﻓﻴﻬﺎ ﻣﻦ ﻋﺸﺮ ﺫﻱ اﻟﺤﺠﺔ، ﻳﻌﺪﻝ ﺻﻴﺎﻡ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﻣﻨﻬﺎ ﺑﺼﻴﺎﻡ ﺳﻨﺔ، ﻭﻗﻴﺎﻡ ﻛﻞ ﻟﻴﻠﺔ ﻣﻨﻬﺎ ﺑﻘﻴﺎﻡ ﻟﻴﻠﺔ اﻟﻘﺪﺭ».

Dari Abu Hurairah dari Nabi Saw beliau bersabda: “Tiada hari yang lebih Allah cintai untuk disembah di dalamnya dari sepuluh awal Zulhijjah. Puasa setiap harinya sebanding (pahalanya) dengan puasa setahun. Dan qiyam di dalamnya sebanding dengan qiyam di Lailatul Qadar”.(HR. At Tirmidzi).

Walau hadits ini disebutkan oleh para ulama seperti al Hafizh al Iraqi dan Ibnu Hajar al Asqalani sebagai hadits yang dha’if, namun dalam fadha-il a’mal dibolehkan mengambil dalil hadits dha’if, selama dha’ifnya tidak sangat dan tidak berlawanan dengan yang lebih shahih daripadanya.

Mengapa 10 Awal Zulhijjah Ini Sangat Istimewa? :

Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 2/460 mengatakan: Yang terlihat sebab kemuliaan 10 awal Zulhijjah ini adalah berkumpulnya induk-induk ibadah di dalamnya yaitu: shalat, puasa, sedekah dan haji yang kesemuanya itu tidak mungkin berkumpul pada hari-hari lainnya.

Amalan Apa Yang Paling Utama Dilakukan? :
Rasulullah Saw memberikan panduan dalam hadits Ibnu Umar Ra yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad beliau hadits no. 5446, juga diriwayatkan oleh Imam at Thabrani dalam kitab ad Du’a hadits no. 871:

فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد
“Perbanyakkanlah di dalamnya tahlil, takbir dan tahmid”.

Syeikh Abu al Hasan Ubaidullah al Mubarkafuri dalam Mir’at al Mafatih syarh Misykat al Mashabih 5/89 mengatakan: “Ada kemungkinan bahwa yang dimaksudkan dengan amal dalam hadits Ibnu Abbas Ra adalah zikir. Sebab dikuatkan maksud tersebut oleh hadits at Thabrani”. Senada dengan itu pula yang dikatakan oleh Ibnu Batthal. (Lihat: Nail al Awthar 3/373).

Dan di tanggal 9 Zulhijjah yang dikenal dengan hari Arafah, bagi mereka yang sedang tidak melaksanakan ibadah wukuf di Arafah sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa. Sebab puasa hari Arafah tersebut akan menghapuskan dosa dua tahun, setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang.

عن أبي قتادة رضي الله عنه قال: سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم عن صوم يوم عرفة قال: يكفر السنة الماضية والباقية (رواه مسلم)
Dari Abu Qatadah Ra bahwa Rasulullah Saw ditanya tentang puasa pada hari Arafah, beliau Saw bersabda: “Ia menghapuskan dosa aetahun yang telah lalu dan yang akan datang”. (HR. Muslim no. 1162).

Lalu puncak dari 10 awal Zulhijjah adalah hari kesepuluhnya. Ibadah yang paling Allah cintai di hari tersebut adalah ibadah Qurban:

((ما عمل آدمي من عمل يوم النحر أحب إلى الله من إهراق الدم ، إنها لتأتي يوم القيامة بقرونها وأشعارها وأظلافها ، وأن الدم ليقع من الله بمكان قبل أن يقع من الأرض فطيبوا بها نفساً)) أخرجه الترمذي عن عائشة رضي الله عنها.
“Tidak ada amalan yang dilakukan oleh seorang anak Adam yang lebih dicintai Allah dari pada menumpahkan darah (qurban), sesungguhnya ia akan datang dengan tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya darah akan diletakkan Allah di suatu tempat sebelum jatuh ke bumi. Berbahagialah jiwa dengan qurbannya”. (HR. At Tirmidzi hadits no. 1493 dari ibunda Aisyah Ra dan dishahihkan oleh al Hakim dalam Mustadraknya hadits no. 7523).

Akhirnya, marilah kita hidupkan masa ibadah yang hebat tersebut di 10 awal Zulhijjah seraya menyiapkan diri untuk berqurban dengan sebaik-baiknya, zikir,  bacaan al Quran, selawat, shalat berjamaah, shalat Jumat, dhuha, qiyamullail, sedekah, membantu kaum muslimin. Ketaatan yang dilakukan di masa tersebut sangat utama dibandingkan dengan pelaksanaannya di luar waktu tersebut.

Adapun ibadah Qurban adalah lebih lagi harus diutamakan. Sebab ia adalah ibadah terbaik di hari terbaik dari hari-hari terbaik pada bulan-bulan haram terbaik.

Wallahu waliyyut taufiq.

Comments

comments

Tentang Penulis

Dosen IAIN Langsa, Doktoral Fiqh Muqaran (Perbandingan Mazhab Fikih) di Universitas Al Azhar - Mesir, Mudir dan Ketua Yayasan Pesantren Dar Faqih Qurani - Aceh Timur, Dewan Fatwa Nasional Jami'ah Al Wasliyah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.