Konsultasi Syariah Bersama Ustadz

Durhaka Kepada Orangtua. Adakah Taubatnya Jika Mereka Telah Tiada

Pertanyaan: Assalamualaikum ustad apa hukum nya melawan orang tua. Apakah dia bisa bertobat?

Jawaban:

Wa’alaikum Salam Wr Wb.

Berbakti kepada orang tua adalah ibadah yang sangat agung dan menjaminkan surga. Sempat berjumpa dan hidup bersama orang tua merupakan peluang besar meraih ridha Allah di dunia dan akhirat. Merupakan kerugian besar bagi mereka yang sempat bertemu dengan kedua orang tua, namun hal tersebut tidak menjadikannya terjamin masuk ke dalam surga.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «رَغِمَ أَنْفُهُ، ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ، ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ» قِيلَ: مَنْ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: «مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ، أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا، ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ» رواه مسلم

“Celaka, celaka, dan celaka”. Sahabat bertanya: Siapa wahai Rasulullah? Rasulullah bersabda; “Siapa yang menjumpai kedua orang tuanya ketika tua salah seorangnya atau keduanya, namun tidak (menjaminkan ia) masuk ke surga”. (HR. Muslim).

Di zaman ini kita melihat ada orang yang rajin beribadah, ke masjid, umrah dan haji ke Mekkah namun ia tidak berbakti kepada orang tuanya.

Padahal Rasulullah SAW bersabda:

ليعمل البار ما شاء أن يعمل فلن يدخل إلا الجنة ، وليعمل العاق ما شاء أن يعمل فلن يدخل إلا النار

“Silahkan anak yang berbakti berbuat semaunya, kelak ia akan masuk ke dalam surga. Dan silahkan anak durhaka beramal semampunya, kelak ia akan masuk ke dalam neraka”. (Kanzul Ummal HR. Al Hakim “Tarikh” dari Muadz bin Jabal).

Dosa melawan orang tua adalah dosa yang sangat besar dan dosa yang disegerakan balasannya di dunia, selanjutnya di akhirat dipastikan akan masuk ke dalam api neraka. Na’udzubillahi min Dzalik.

كُلُّ الذُّنُوبِ يُؤَخِّرُ اللَّهُ مَا شَاءَ مِنْهَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ إِلَّا عُقُوقَ الْوَالِدَيْنِ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُعَجِّلُهُ لِصَاحِبِهِ فِي الْحَيَاةِ قَبْلَ الْمَمَاتِ

“Setiap dosa akan ditangguhkan oleh Allah hingga hari kiamat kecuali durhaka kepada kedua orang tua. Sesungguhnya Allah Swt menyegerakan balasannya di dunia sebelum mati”. (HR. Ahmad, al-Hakim dan al-Baihaqi dari Abu Bakrah Ra).

Orang yang melawan orang tua harus segera bertaubat dengan cara memohon maaf dengan sebenarnya dan berbakti kepada mereka dengan sesungguhnya.

Namun jika kedua orang tua atau salah satunya telah meninggal dunia, ada beberapa panduan yang diajarkan oleh Rasulullah Saw dalam hadits berikut ini.
Dari Malik bin Rabi’ah as-Sa’idi RA, beliau menceritakan, ‘Ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah Saw, tiba-tiba datang seseorang dari Bani Salamah. Orang tersebut bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah masih ada cara bagiku untuk berbakti kepada orang tuaku setelah mereka meninggal?’ Jawab Nabi Saw:

نَعَمْ، الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا، وَالِاسْتِغْفَارُ لَهُمَا، وَإِيفَاءُ بِعُهُودِهِمَا مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِمَا، وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا، وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لَا تُوصَلُ إِلَّا بِهِمَا

“Ya, menshalatkan mereka, memohonkan ampunan untuk mereka, memenuhi janji mereka setelah mereka meninggal, memuliakan rekan mereka, dan menyambung silaturahmi yang terjalin karena sebab keberadaan mereka.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, dishahihkan oleh al-Hakim dan disetujui adz-Dzahabi).
Makna ‘menshalatkan mereka’ memiliki dua kemungkinan: Menshalatkan jenazah mereka atau mendoakan mereka dengan doa rahmat.

Wallahu Waliyyut Taufiq.

Comments

comments

Tentang Penulis

Dosen IAIN Langsa, Doktoral Fiqh Muqaran (Perbandingan Mazhab Fikih) di Universitas Al Azhar - Mesir, Mudir dan Ketua Yayasan Pesantren Dar Faqih Qurani - Aceh Timur, Dewan Fatwa Nasional Jami'ah Al Wasliyah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.