Gempa merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah Swt pada alam ini. Allah Swt mengirimkannya sebagai ujian bagi para hambaNya yang beriman agar mereka takut dan kembali mengingatNya. Maka selayaknya setiap manusia melihat kembali betapa dirinya sangat lemah, hina dan tidak berdaya untuk menahan dari ketentuanNya yang sangat luar biasa ini.
Gempa pernah terjadi pada masa Umar bin Khattab Ra. maka segera ia menyampaikan kepada manusia di waktu itu:
“Sesungguhnya gempa tidak akan terjadi di suatu negeri melainkan sebab banyaknya zina dan riba. Jika Madinah kembali gempa maka aku tidak akan berada di tengah-tengah kalian”. Ibnu Abbas mengatakan: tidak terjadi gempa kedua pada masa Umar sehingga ia wafat. Al Bujairimi menukilkan bahwa gempa juga pernah terjadi pada masa Rasulullah Saw, dan masa Ali bin Abi Thalib Ra ketika itu Ibnu Abbas menjadi gubernur di Basrah”. (Hasyiyah Al Bujairimi ‘Ala Al Khatib, 2/233).
Amalan Yang Dianjurkan Ketika Gempa Dan Bencana Alam
Para ulama menganjurkan ketika terjadi berbagai fenomena alam baik berupa gempa, gerhana, angin kencang, petir dan halilintar atau lainnya untuk memperbanyak beberapa amalan, diantaranya adalah:
1. Istighfar, sebab Allah Swt berfirman:
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun”. (QS. Al Anfal, ayat: 33).
2. Berdoa, sebab doa adalah senjata bagi orang yang beriman. Dan mukmin yang berdoa dijanjikan ijabah oleh Allah Swt.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (QS. Ghafir, ayat: 60).
Al Khatib As Syarbini mengatakan:
وَيُسَنُّ لِكُلِّ أَحَدٍ أَنْ يَتَضَرَّعَ بِالدُّعَاءِ وَنَحْوِهِ عِنْدَ الزَّلَازِلِ وَنَحْوِهَا كَالصَّوَاعِقِ وَالرِّيحِ الشَّدِيدَةِ وَالْخَسْفِ، وَأَنْ يُصَلِّيَ فِي بَيْتِهِ مُنْفَرِدًا كَمَا قَالَهُ ابْنُ الْمُقْرِي لِئَلَّا يَكُونَ غَافِلًا
“Dianjurkan bagi setiap orang untuk merendahkan diri kepada Allah dengan berdoa dan seumpamanya ketika terjadi gempa dan yang seumpamanya seperti petir, angin kencang, longsor. Dan hendaknya ia melaksanakan shalat di dalam rumahnya sendirian sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Al Muqri agar tidak menjadi orang yang lalai”. (Mughni Al Muhtaj, jilid. 1, hal. 602).
3. Merendahkan diri, sebab kesombongan diantara penyebab datangnya bencana.
وَيْلٌ لِكُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ . يَسْمَعُ آيَاتِ اللَّهِ تُتْلَى عَلَيْهِ ثُمَّ يُصِرُّ مُسْتَكْبِرًا كَأَنْ لَمْ يَسْمَعْهَا فَبَشِّرْهُ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
“Kecelakaan besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa, dia mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya kemudian dia tetap menyombongkan diri seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka beri khabar gembiralah dia dengan azab yang pedih”. (QS. Al Jatsiyah, ayat: 7-8).
4. Memperbanyak sedekah, sebab sedekah dapat meredakan kemurkaan Allah Swt. Sedekah yang dilakukan untuk fakir miskin sebagai bentuk kasih sayang kita pada mereka dapat mendatangkan kasih sayang dari Allah Swt.
الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ، اِرْحَمُوْا مَنْ فِي اْلأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
“Orang-orang yang pengasih akan dikasihi oleh Yang Maha Pengasih. Sayangilah orang-orang yang di bumi, niscaya kamu akan disayangi oleh yang di langit”. (HR. Abu dan Daud dan At Tirmidzi).
Doa dan Zikir Terbaik Ketika Gempa
Di atas telah saya jelaskan bahwa ketika bencana gempa atau lainnya terjadi dianjurkan untuk beristighfar dan doa. Dan doa yang terbaik untuk dibaca adalah doa yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Ra, ia berkata: adalah Rasulullah Saw jika mendengar gemuruh dan petir beliau membaca doa:
اللَّهُمَّ لاَ تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ، وَلاَ تُهْلِكْناَ بِعَذَابِكَ، وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ
“Ya Allah, janganlah Engkau matikan kami dengan kemurkaanMu, janganlah Engau binasakan kami dengan azabMu, selamatkanlah kami sebelum itu (agar kejadian dan kebinasaan tidak terjadi)”. (HR. Ahmad dan At Tirmidzi).
Kewajiban Penting Bagi Para Pemimpin
Termasuk yang sangat penting dihimbau ketika terjadi musibah dan bencana alam adalah agar para pemimpin dan pemangku amanah umat segera bertaubat kepada Allah Swt, segera menegakkan keadilan, menumpas kezaliman, beramar makruf dan nahi munkar, dan melaksanakan syariat Allah. Karena hal-hal tersebut merupakan sebab penting terpeliharanya umat dari berbagai mara bahaya musibah dan bencana alam tersebut. Allah Swt secara implisit menjelaskannya di dalam Alquran:
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيم
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. ( QS. At Taubah, ayat: 71).
Ketika yang makruf dikerjakan dan yang munkar dicegah maka janji Allah bahwa mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Maka mereka akan dihindarkan dari berbagai bencana dan musibah mala petaka.
Wabillat Taufiq.