-Fikih Konsultasi Syariah Bersama Ustadz Masa-il Ushuliyah

Bolehkah Bertaqlid Kepada Selain Empat Mazhab?

Bertaqlid Kepada Selain Empat Mazhab

Bertaqlid Kepada Selain Empat Mazhab

[Bertaqlid Kepada Selain Empat Mazhab] Assalamualaikum..

Ustadz… Saya pernah mendengar bahwa mazhab itu banyak. Bolehkah mengambil mazhab selain mazhab Abu Hanifah, imam Malik, imam As Syafi’I dan imam Ahmad bin Hanbal? Sebab misalnya sahabat, kan mereka bertemu langsung dengan Rasulullah Saw. berarti mereka lebih alim. Jadi mengapa kita tidak mengambil pendapat salah seorang dari sahabat Rasulullah Saw saja? Terimakasih. Wassalam

Mahasiswa Fasya IAIN Langsa

Jawaban:
Wa’alaikum Salam Wr Wb

Benar… Mazhab dalam Islam sangatlah banyak. Jika kita membaca kitab Al Mughni karya Ibnu Qudamah Al Maqdisi terkadang dalam satu masalah terdapat 25 mazhab. Ada nama-nama mazhab yang makruf seperti 4 mazhab: Abu Hanifah, imam Malik, imam As Syafi’I dan imam Ahmad bin Hanbal. Dan ada lagi imam Ats Tsauri, Abu Tsaur, Al Auza’I, Ibnu Abi Laila dan lain-lain.
Namun terkait banyak mazhab ini para ulama sepakat mengatakan bahwa praktik amalan dalam syariat mesti mengikut salah satu dari mazhab yang empat saja, sekurang-kurangnya dengan dua alasan berikut:

Pertama: Mazhab-mazhab ini telah tersusun dengan rapi, dan sampai kepada kita secara mutawatir. Sehingga akal memastikan bahwa periwayatannya benar dari ahlinya tanpa perubahan dan penyelewengan.

Kedua: Bahwa mazhab yang empat ini didirikan berdasarkan dalil-dalil yang kuat menurut jumhur ulama, sehingga kaum muslimin berbondong-bondong menerima dan menganut mazhab-mazhab tersebut, dan melemahlah mazhab-mazhab yang lain di hadapan mazhab empat yang kokoh dan kuat tersebut. (Dr. Muhammad Ibrahim Al-Hifnawi, Tabshir An-Nujaba Bi Haqiqat Al-Ijtihad wa At-Taqlid wa At-Talfiq wa Al-Ifta’, hal. 227).

Keempat mazhab ini merupakan mazhab yang banyak dikhidmah baik dalam penulisan kitab, perumusan permasalahan dalam qaidah-kaidah yang sangat akurat, rapi dan rinci. Tidak didapatkan hal ini pada mazhab-mazhab yang lain.
Bahkan diantara faktor kuatnya persatuan kaum muslimin di masa dahulu adalah mengikut salah satu mazhab fikih dari empat mazhab tersebut.

Adapun terkait mengikut mazhab para sahabat nabi Saw., jumhur ulama seperti Imam Al-Haramain, Fakhruddin Ar-Razy, Ibnu Shalah, An-Nawawy, Al-Kamal Ibnu Al-Humam sepakat melarang kaum awam untuk bertaqlid kepada para sahabat Ra. walau derajat mereka lebih mulia, karena ketiadaan tsiqah terhadap mazhab mereka yang tidak tertulis dan tidak teredit dengan baik, berbeda dengan mazhab para ulama empat yang memiliki banyak pengikut dan karangan. (Nuruddin Ali bin Abdullah bin Ahmad as-Samhudi, al-‘Iqdu al-Farid Fi Ahkam at-Taqlid, hal. 139-140).

Baca juga terkait ini tulisan saya sebelumnya di konsultasifiqih.com dengan judul: wajibkah bermazhab?

Wallahu A’la wa A’lam

Wassalamu’alaikum Wr Wb.

Comments

comments

Tentang Penulis

Dosen IAIN Langsa, Doktoral Fiqh Muqaran (Perbandingan Mazhab Fikih) di Universitas Al Azhar - Mesir, Mudir dan Ketua Yayasan Pesantren Dar Faqih Qurani - Aceh Timur, Dewan Fatwa Nasional Jami'ah Al Wasliyah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.