-Fikih Fikih Thaharah Konsultasi Syariah Bersama Ustadz

Memotong Kuku: Sunnah dan Permasalahannya

97memotong-kuku-di-hari-jumat-termasuk-sunah-rasulullah

Assalamuaikum warahmatullahiwabarakatuh.. ustad saya mau tanya. Bagaimana hukum memotong kuku pada hari selasa.. mohon penjelasan

Jawaban:

Waalaikum Salam Wr Wb

Memotong atau memendekkan kuku tangan dan kaki termasuk perkara yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw demikian disebutkan oleh para ulama. Ia merupakan perkara fitrah (kesucian) dan juga lambang kebersihan peribadi.

عن أبي هرسرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((خمس من الفطرة: اﻻستحداد، والختان، وقص الشارب، ونتف اﻹبط، وتقليم اﻷظفار)) رواه البخاري ومسلم
“Lima perkara fitrah: menghilangkan bulu kemaluan, berkhitan, memotonv kumis, menghilangkan bulu ketiak dan memotong kuku”. (Hadist Shahih riwayat Al Bukhari dan Muslim).

Cara memotong kuku:

Imam An Nawawy dalam Al Majmu Syarh Al Muhadzzab (1/285) menyebutkan: Para ulama sepakat tentang kesunnahan memendekkan kuku, baik bagi laki-laki maupun perempuan, dan memulainya dari tangan kanan lalu tangan kiri, kaki kanan lalu ke kaki kiri.
Beliau juga menukilkan perkataan imam Al Ghazzali dalm Ihya’: hendaknya memulai dengan telunjuk tangan kanan, lalu jari tengah, jari manis, jari kelingking. Lalu dari kelingking tangan kiri hingga ke jempol tangan kanan.
Adapun pilihan imam An Naway: hendaknya memulai dengan telunjuk tangan kanan, lalu jari tengah, jari manis, jari kelingking lalu jempol tangan kanan. Lalu dari kelingking tangan kiri hingga ke jempol tangan kiri.

Namun hal tersebut ijtihad dari ulama dan mereka tidak semuanya sepakat. Boleh mengambil versi Imam Al Ghazzali, imam An Nawawy atau boleh juga yang lain. Yang jelas para ulama sepakat untuk memulai dengan jemari tangan kanan, lalu jemari tangan kiri demikian pula jemari kaki kanan hingga jemari kaki kiri perbedaan mereka hanya dalam rinciannya.

Masa Memotong Kuku:

Dalam perkara fitrah yang disebutkan di atas Rasulullah Saw memberikan waktu agar tidak lebih dari 40 hari masanya.

عن أنس رضي الله عنه قال: ((وقت لنا رسول الله صلى الله عليه وسلم في قص الشارب وتقليم اﻷظفار ونتف اﻹبط وحلق العانة أﻻ نترك أكثر من أربعين ليلة)) رواه مسلم

“Rasulullah Saw memberikan waktu dalam memotong kumis, memendekkan kuku, memotong/mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan agar tidak ditinggalkan lebih dari 40 malam” (HR. Muslim)

Makna hadits ini adalah masa 40 hari merupakan masa paling lama atau jangan ditinggalkan lebih dari 40 hari bukan masa boleh dan diizinkan melakukannya.

Memotong Kuku Pada Hari Jumat:

Imam Asy Syafi’i Ra dan para ulama menganjurkan untuk memendekkan kuku dan membersihkan bulu-bulu tersebut setiap hari Jumat.
Anjuran memendekkan kuku pada hari Jumat juga diriwayatkan dari beberapa sahabat. Diantara mereka adalah Abdullah bin Umar demikian diriwayatkan oleh Imam Al Baihaqi dalam as Sunan al Kubra (3/244).

Hal ini karena hari Jumat adalah hari pertemuan kaum muslimin di mesjid dan tempat-tempat keramaian lainnya, sehingga dianjurkan mereka dalam kondisi bersih, wangi dan dalam penampilan yang baik.

Adapun jika kuku telah panjang dan kotor sebelum tiba hari Jumat tidak mengapa untuk disegerakan memendekkannya. Bahkan para ulama membicarakan kesahan shalat seseorang atau tidaknya jika kukunya kotor dan menghalang masuknya air.

Beberapa Anjuran Dalam Memotong Kuku:

1. Mendahulukan dengan kuku di jemari tangan kanan baru ke tangan kiri, demikian pula mendahulukan kuku jemari kaki kanan baru kaki kiri
2. Melakukannya di hari Jumat, kecuali kotor dari sebelumnya boleh di hari yang lain
3. Menanam kuku yang telah dipotong, seperti yang dilakukan oleh Ibnu Umar Ra. (Raudhut Thalib 1/313).

Dengan demikian dapat difahami bahwa memotong kuku pada hari Selasa tidak masalah. Namun yang utama adalah di hari Jumat kecuali kukunya sangat kotor menunggu hingga Jumat selanjutnya membuat tidak nyaman.

Wallahu Waliyyut Taufiq

Comments

comments

Tentang Penulis

Dosen IAIN Langsa, Doktoral Fiqh Muqaran (Perbandingan Mazhab Fikih) di Universitas Al Azhar - Mesir, Mudir dan Ketua Yayasan Pesantren Dar Faqih Qurani - Aceh Timur, Dewan Fatwa Nasional Jami'ah Al Wasliyah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.