[Keutamaan Mendoakan dan Meminta Doa dari Orang Lain]
Pertanyaan:
Assalamualaikum ustadz Awwaluz zikri,,
Bagaimana kita berdoa kepada orang-orang baik yang boleh jadi lebih baik dibandingkan dengan kita sendiri yang berdoa,, Dan apakah benar ada anjurannya meminta doa dari orang lain. Sebab ada juga Ustadz yang mengatakan doa lebih baik langsung kepada Allah tidak perlu meminta doa kepada orang lain dan demikianlah yang Sunnah. Syukran atas jawabannya.
Wassalam
Ust. Muhaini
Jawaban:
Wa’alaikum Salam wr wb.
Ust. Muhaini yang berbahagia…
Mendoakan orang lain besar pahalanya, baik yang kita doakan lebih baik dari kita atau tidak. Dan malaikat disebutkan di dalam hadis akan membalas doa bagi yang mendoakan orang lain.
عن أَبي الدرداء رضي الله عنه: أنَّه سَمِعَ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم يقول: “مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلمٍ يدعُو لأَخِيهِ بِظَهْرِ الغَيْبِ إِلا قَالَ المَلَكُ: وَلَكَ بِمِثْلٍ”. رواه مسلم.
Artinya: “Dari Abu Darda’ Ra., bahwa beliau mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Tidak ada seorang muslim mendoakan saudaranya dari kejauhan melainkan malaikat mengatakan: “Dan bagimu seperti yang engkau doakan!”. (HR. Muslim no. 2732)
Dalam hadis yang lain juga dari Abu Darda’ bahwa Rasulullah Saw bersabda:
“دَعْوَةُ المَرْءِ المُسْلِمِ لأَخيهِ بِظَهْرِ الغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ، عِنْدَ رَأسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ المَلَكُ المُوَكَّلُ بِهِ: آمِينَ، وَلَكَ بِمِثْلٍ”. رواه مسلم
Artinya: “Doa seorang muslim bagi saudaranya dari kejauhan adalah mustajab. Di sisi kepalanya terdapat malaikat yang diutuskan, setiap kali ia mendoakan kebaikan bagi saudaranya maka malaikat tersebut akan mengatakan: “Aamiiin. Dan bagimu seperti yang engkau doakan”. (HR. Muslim no. 2733).
Imam An Nawawi menanggapi hadis ini berkata:
وفى هذا فضل الدعاء لأخيه المسلم بظهر الغيب، ولو دعا لجماعة من المسلمين حصلت هذه الفضيلة، ولو دعا لجملة المسلمين فالظاهر حصولها أيضاً، وكان بعض السلف إذا أراد أن يدعو لنفسه يدعو لأخيه المسلم بتلك الدعوة؛ لأنها تستجاب ويحصل له مثلها.
Artinya: “Dalam hadis ini terdapat keutamaan mendoakan saudaranya yang muslim dari kejauhan. Sekiranya ia mendoakan bagi jamaah kaum muslimin ia akan mendapatkan keutamaan ini. Sekiranya ia mendoakan bagi sekelompok kaum muslimin, secara zhahirnya juga akan ia dapatkan keutamaannya. Adalah sebagian kaum salaf jika hendak berdoa bagi dirinya sendiri maka ia akan mendoakan saudaranya yang lain yang muslim dengan doa yang ia inginkan. Karena hal ini termasuk doa yang mustajab dan ia juga akan mendapatkan seperti apa yang doakan”. (Syarah An Nawawi ‘ala Shahih Muslim, 17/49).
Dari dalil-dalil di atas jelas terdapat kemuliaan mendoakan kebaikan bagi sesama muslim baik ia lebih baik atau tidak, sebab hakikat kita atau dia lebih baik hanya Allah SWT Yang Maha Tahu.
Apakah meminta doa kepada orang lain adalah perkara bid’ah?
Meminta doa dari orang lain bukanlah perkara bid’ah, perbuatan ini merupakan sunnah Rasulullah Saw. Sebab ketika Umar hendak berangkat melaksanakan Umrah, Nabi Saw pernah mewasiatkan kepada Umar agar jangan lupa mendoakan beliau Saw.
وقد روى أبو داود والترمذي وصححه وابن ماجه عن عمر رضي الله عنه قال: استأذنت النبي صلى الله عليه وسلم في العمرة، فأذن لي، وقال: “لا تنسنا يا أخي من دعائك”، فقال كلمة ما يسرني أن لي بها الدنيا.
Artinya: Abu Daud, At Tirmidzi dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Umar bin Al Khattab bahwa ia berkata: Saya pernah meminta izin kepada Rasulullah Saw untuk berangkat umrah. Lalu beliau mengizinkanku, lalu beliau Saw bersabda: “Janganlah engkau lupa mendoakan kami wahai saudaraku”. Beliau mengucapkan seuntaian kalimat yang aku tidak ingin digantikan dengan dunia dan seluruh isinya”.
Nah, ini dalil kuat bahwa mendoakan dan meminta doa dari orang lain bukanlah bid’ah bahkan amalan ini merupakan Sunnah Rasulullah Saw. dan hadis ini juga menunjukkan tidak menjadi permasalahan apakah yang mendoakan harus lebih baik dari yang didoakan. Sebab Rasulullah Saw jelas lebih baik dari Umar Ra.
Adapun pertanyaan mengapa tidak langsung meminta kepada Allah SWT, mengapa harus minta doa dari orang lain? Dapat kita jawab: bahwa doa yang diucapkan oleh orang banyak akan lebih baik. Sebab jamaah ada keberkahannya tersendiri. Dan ini bukan berarti kita tidak berdoa… Tetap yang punya hajat melantunkan doanya. Doa kita kepada orang lain ada dua keutamaannya berdasarkan hadis-hadis di atas, yaitu diaminkan oleh malaikat, dan malaikat turut mendoakan orang yang mendoakan orang lain.
Masih banyak dalil-dalil terkait masalah meminta doa dari orang lain. Bahkan dalam shahih Muslim terdapat anjuran untuk meminta doa dari orang lain yang shalih walaupun derajatnya lebih rendah. Yaitu dalam hadis yang panjang tentang keutamaan Uwais Al Qarni seorang Sayyidut Tabi’in, Rasulullah Saw mewasiatkan kepada Umar bin Al Khattab Ra agar meminta doa kepada Uwais:
( .. فَإِنْ اسْتَطَعْتَ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ فَافْعَلْ ) فَأَتَى أُوَيْسًا فَقَالَ : اسْتَغْفِرْ لِي …
Artinya: “Jika kamu mampu meminta doa keampunan padanya maka lakukanlah”. Lalu Umar mendatangi Uwais dan berkata: Beristighfarlah untukku… (HR. Muslim no. 2542).
Alhamdulillah dengan demikian sangat jelas bagi kita bahwa mendoakan orang lain adalah perkara terpuji, demikian pula boleh meminta doa dari orang shaleh walau lebih rendah tingkat keshalehannya dalam kasat mata kita. Karena hakikatnya kecintaan kita terhadap saudara yang kita doakan juga akan bertambah, dan yang lebih penting lagi ia adalah Sunnah Rasulullah Saw, para sahabat, tabi’in dan orang-orang shaleh sebelum kita. Mari kita ikuti keteladanan mereka.
Wallahu A’lam
