Hikmah

Carilah Keberkahan. Mulakan Sejak Hari Masih Pagi

Meminta Doa pada orang shalih

“Ya Allah berkahilah umatku di pagi hari”.

Demikianlah doa yang dipanjatkan Nabi Saw kepada Allah Swt sebagai hadiah bagi umatnya yang bergegas dengan berbagai aktifitas positif di pagi hari.

Doa Rasulullah Saw tersebut diriwayatkan oleh Imam Ahmad (Al Musnad jil. 32 hal. 227, hadits no. 19479) dari seorang sahabat yang bernama Shakhr al-Ghamidi. Hadits ini juga terdapat dalam kitab-kitab sunan seperti: sunan Abu Daud, sunan At-Tirmidzi dan sunan Ibnu Majah.

Dalam prakteknya Rasulullah Saw jika mengirim pasukan perang beliau mengirimkannya di pagi hari.

Shakhar al-Ghamidi sang perawi hadis adalah seorang pedagang yang mengamalkan hadis ini. Jika ia mengirimkan kafilah dagang ia mengirimkannya di pagi hari sehingga ia menjadi saudagar yang kaya raya.

Berbanding terbalik sebagian kaum muslimin di masa ini justru berbaring di atas kasur bagaikan orang sakit di pagi hari. Padahal tidur di pagi hari terutama setelah shalat Shubuh sangat dibenci oleh para Salafus shaleh karena waktu tersebut adalah waktu yang penuh berkah dan waktu dibaginya rezeki.

Urwah bin az-Zubair menceritakan perihal ayahnya: “Adalah az-Zubair bin al-Awwam melarang anak-anaknya tidur di pagi hari”. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dengan sanad Shahih dalam kitabnya Al Mushannaf, jil. 5 hal. 222).

Ibn Abbas Ra (dalam kitab Ghidza’ al-Albab syarh Manzhumah al-Adab hal. 355): jika melihat anaknya tidur di pagi hari berkata: Bangunlah wahai anakku, apakah engkau tidur diwaktu rezeki sedang dibagi-bagikan?

Bagaimana dengan penuntut ilmu?
Orang yang paling utama meninggalkan tidur pagi adalah penuntut ilmu, hal tersebut karena waktu terbaik untuk mengulang pelajaran adalah waktu setelah shubuh.

At-Thabrani (al-Mu’jam al-Awsath jil. 5 hal. 255 hadits no. 5244) meriwayatkan dari Aisyah Ra bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Bergegaslah menuntut ilmu di pagi hari. Sungguh aku telah meminta kepada Tuhanku agar memberkahi umatku di pagi hari”.

Adapun bagi para pendidik dan alim ulama, tidur di pagi hari merupakan bencana dan mushibah besar. Dalam kitab Ghidza’ al-Albab syarh Manzhumah al-Adab hal. 355: Diriwayatkan dari kalangan tabi’in bahwa bumi berteriak dengan keras jika seorang alim tidur setelah shalat Shubuh, karena waktu tersebut adalah waktu mencari rezeki dan bekerja.

Pencari ilmu, pencari rezeki, pencari kebaikan dunia dan akhirat… Janganlah tidur pagi. Mulakan aktifitasmu di pagi hari. Insya Allah berkah dan usahamu akan berhasil melimpah. Allaahumma aamiiin…

In Memory, Cairo, 25 Jumadil Akhir 1436 H

Comments

comments

Tentang Penulis

Dosen IAIN Langsa, Doktoral Fiqh Muqaran (Perbandingan Mazhab Fikih) di Universitas Al Azhar - Mesir, Mudir dan Ketua Yayasan Pesantren Dar Faqih Qurani - Aceh Timur, Dewan Fatwa Nasional Jami'ah Al Wasliyah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.