-Fikih Fikih Ibadah Konsultasi Syariah Bersama Ustadz

Bolehkah Melakukan Itikaf di Dalam Rumah

Assalamualaikum wr wb.

Ustad… Di beberapa wilayah, pemerintah menetapkan psbb (pembatasan sosial berskala besar), sehingga tidak diperbolehkan itikaf selama 10 hari terakhir ramadhan. apakah itikaf pada kondisi itu boleh dilakukan di rumah? apakah pahalanya sama? dan apakah tetap mendapat lailatul qadar?

Jawaban:

Waalaikum Salam wr wb.

Iktikaf adalah ibadah sunnah yang terus-menerus dilakukan Nabi Saw setelah beliau tiba di Madinah di sepuluh malam akhir Ramadhan, dan bahkan di tahun akhir hayat beliau Iktikaf 20 hari mengulang Alquran bersama malaikat Jibril dan beliau Saw sangat pemurah di bulan Ramadhan terutama ketika bertemu dengan malaikat Jibril sehingga digambarkan lebih pemurah dari angin sepoi-sepoi.

Diantara keutamaan Iktikaf dalam hadis yang diriwayatkan oleh At Thabrani dalam Al Mu’jam Al Awsath:
“Siapa yang beriktikaf sehari semalam hanya demi mencari ridha Allah Swt, maka Allah jadikan jarak dia ke neraka 3 khandaq (parit besar) antara satu parit ke yang lain lebih jauh dari jarak timur ke barat.

Lailatul Qadar yang ibadah di dalamnya layaknya ibadah di 1000 bulan yaitu 83 tahun 4 bulan atau sejumlah 30.416 malam diperintahkan Nabi Saw agar kita mencarinya. Dan Iktikaf merupakan diantara bentuk usaha dan juga sunnah Nabi Saw untuk mendapatkan Lailatul Qadar. Walau demikian tidak ada kelaziman bahwa Lailatul Qadar hanya didapatkan oleh mereka yang Iktikaf terlebih lagi di masa pandemi covid-19 ini, selama kita qiyamullail di malam hari membaca Alquran, shalat terawih, shalat tahajjud, istighfar dan berbagai zikir lainnya kesemua ini juga usaha untuk mendapatkan Lailatul Qadar.

Adapun berkaitan Iktikaf apakah boleh di rumah?
Pendapat terkuat dari empat mazhab Ahlus Sunnah wal Jamaah Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali bawa Iktikaf mesti dilakukan di mesjid berdasarkan firman Allah Swt dalam QS Al Baqarah ayat: 187

وأنتم عاكفون في المساجد

“Dan kalian sedang beriktikaf di mesjid”.

Maka berdasarkan dalil ini Iktikaf tidak boleh dilakukan di luar mesjid termasuk di rumah. Kecuali mazhab Hanafi yang membolehkan Iktikaf kaum wanita di mushalla rumahnya masing-masing.

Bagi yang berniat Iktikaf sudah menjadi kebiasaannya dan sudah pasang niat jauh hari sebelum Ramadhan walau tidak bisa melakukannya insya Allah dengan ketulusan dan kesungguhan niatnya akan disampaikan oleh Allah Swt pahalanya disebabkan pandemi covid-19 dan seruan pemerintah untuk social distancing dan agar jangan keluar rumah.

Dalam sebuah hadis Nabi Saw bersabda:
إذا مرض العبد أو سافر كتب له مثل ما كان يعمل مقيما صحيحا
“Jika seorang hamba sakit atau bermusafir, dicatatkan baginya seolah ia melakukan ibadah ketika ia dalam kondisi mukim (menetap tidak bermusafir) dan sehat”. (HR. Al Bukhari).

Ini bermakna siapa punya kebiasaan ibadah, lalu ia sakit atau bermusafir hingga tidak sanggup melakukannya niscaya dicatatkan Allah Swt pahala seolah ia melakukan ibadah tersebut disebabkan kebiasaannya.

Maka, pasang niat dengan tulus untuk meraih pahala tersebut.

Comments

comments

Tentang Penulis

Dosen IAIN Langsa, Doktoral Fiqh Muqaran (Perbandingan Mazhab Fikih) di Universitas Al Azhar - Mesir, Mudir dan Ketua Yayasan Pesantren Dar Faqih Qurani - Aceh Timur, Dewan Fatwa Nasional Jami'ah Al Wasliyah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.