Akidah Konsultasi Syariah Bersama Ustadz

Bolehkah Bershalawat Kepada Selain Rasulullah SAW?

Bershalawat Kepada Selain Rasulullah SAW

Bershalawat Kepada Selain Rasulullah SAW

Bershalawat Kepada Selain Rasulullah SAW

Assalamualaikum Wr Wb. pak ustad saya mau tanya pak, Kenapa nabi muhammad di gelar dengan SAW (salallahualaihi wassalam), kenapa tidak seperti nabi-nabi lain yang digelar dengan AS (Alaihi salam) ? trima ksih asalammualaikum Wr,Wb.
(Salsabila)

Jawaban:

Waalaikum Salam Wr Wb.
Selawat kepada Nabi Muhammad Saw termasuk ibadah yang agung.
Bahkan Allah Swt dn para malaikat juga berselawat kepada Nabi Muhammad Saw:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. QS. Al Ahzab ayat 56.

Lalu bagaimana hukum berselawat kepada para nabi dan Rasul selain Nabi Muhammad Saw?
Imam An Nawawy dalam Syarh beliau terhadap Shahih Muslim jilid 7 hal. 186 mengatakan:

ﻗﺎﻝ ﺃﺻﺤﺎﺑﻨﺎ ﻻ ﻳﺼﻠﻰ ﻋﻠﻰ ﻏﻴﺮ اﻷﻧﺒﻴﺎء ﺇﻻ ﺗﺒﻌﺎ

Berkata sahabat-sahabat kami (ulama Syafi’iyah) tidak diucapkan selawat kepada selain para Nabi melainkan secara bergandengan (dengan selawat kepada Nabi.

Dengan demikian dapat difahami berselawat dan salam bukan hanya kepada Nabi Muhammad Saw, namun juga boleh kepada para Nabi dan Rasul yang lain.

Hanya saja, selawat yang wajib bagi kita umat Islam hanya selawat kepada Nabi Muhammad Saw. Karena ia bagian dari ibadah fardhu yaitu merupakan bagian dari rukun shalat dan rukun khutbah jum’at.

Lain halnya dengan nabi-nabi yang lain, tidak wajib kita berselawat kepada mereka karena itu banyak yg meringkaskan dengan salam saja. Begitu pula Imam Malik bin Anas beliau memakruhkan selawat kepada selain Nabi Muhammad Saw.

Adapun berselawat kepada keluarga Nabi Muhammad Saw dibolehkan namun dengan syarat diiringi setelah berselawat kepada Nabi Muhammad Saw seperti bacaan selawat ibrahimiyah kita di dalam tasyahhud akhir. Jika tidak beriringan maka hukumnya makruh.

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

Wallahu A’lam.

Comments

comments

Tentang Penulis

Dosen IAIN Langsa, Doktoral Fiqh Muqaran (Perbandingan Mazhab Fikih) di Universitas Al Azhar - Mesir, Mudir dan Ketua Yayasan Pesantren Dar Faqih Qurani - Aceh Timur, Dewan Fatwa Nasional Jami'ah Al Wasliyah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.