Akhlak Hikmah

Tertimpa Musibah? Jangan Bersedih Dulu Sebelum baca Ini

positive-thinking-1

Anda mendapat musibah. Burukkah anda terima? Betul atau tidak? Jawabannya salah! Sembilan bulan anda dalam kandungan mendapat subsidi makanan langsung dari ibunda. Lalu anda diuji harus keluar dari kandungan.

Burukkah itu?

Allah swt. memerintahkan kita untuk menghadapi semua kenyataan dengan mengambil sikap yang positif, itulah akidah kita bagian dari iman kepada Qadha dan Qadar. Insya Allah kita akan maju dan terus meraih kesuksesan.
Yang kita hadapi tidak lepas dari nikmat dan musibah. Kedua-duanya adalah ujian. Ada nilai penentuan, sukseskah? Berprestasikah? Ataukah na’udzubillah menjadi orang yang tidak sukses sama sekali.

Positif thinking merupakan sikap menerima ketentuan Allah dan berfikir untuk meraih yang terbaik setelahnya. Tidak ada beda kenyataan yang dihadapi nikmatkah atau musibah. Kedua-duanya dua tangga yang menyampaikan ke tujuan yang sama, tangga kesuksesan.

Rasulullah saw. bersabda: “sebaik-baik harta adalah yang bersama orang yang shalih”. Mengapa? Orang shalih adalah orang yang berprestasi. Prestasi yang diraih dengan hartanya adalah infak harta di jalan Allah. Allah akan menjaga, menambah dan memberkati hartanya. “Tidak berkurang harta dengan sedekah”. Dilipatgandakan 10 hingga 700 kali hingga tiada terkira.

Orang yang memiliki pemahaman seperti ini hobinya adalah mendistributor kekayaannya kepada orang banyak, kenikmatan yang terbesar baginya adalah menjadikan orang lain juga merasakan nikmat yang Allah berikan kepadanya. Sehingga orang banyak pun senang kepadanya, tidak ada yang mendengki kecuali orang yang memang memiliki tabi’at kotor dan hati yang mati.

Orang yang mendapatkan musibah lain pula sikapnya, ia tersenyum mana kala Allah kirimkan musibah padanya. Ia tahu Allah swt. tidak mungkin memberikan musibah tanpa perencanaan, tanpa nilai pendidikan di baliknya. Ia mantap dan sangat yakin, bahwa kepribadiannya tidak akan matang sebelum diuji, ia memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menjadi orang yang sukses dan berprestasi.

Sikapnya adalah dengan sabar yang aktif. Sabar dalam menerima kenyataan yang ada, seraya berfikir peluang apa yang bisa diraihnya untuk bisa keluar dari ujian dengan nilai terbaik, caumlaude. Peluang bergandeng tangan bersama mereka yang mendapat nikmat dengan sukses untuk memasuki pintu Firdaus tanpa harus cemas diurutan keberapakah ia. Karena pintu syurga lebih lebar dari tujuh puluh ribu orang yang masuk kedalamnya dengan serentak.

Hamba-hamba yang sangat dicintai Allah ada dalam dua kategori ini. Bagaimana Allah swt. memberikan kemuliaan kepada Nabi Sulaiman as. dengan kerajaan terluas dalam sejarah. Nabi Sulaiman as. Sukses… dan Allah swt. memujinya dengan firmanNya: نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ “Sebaik-baik hamba (ialah Sulaiman). Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya)”. (QS. Shaad, ayat: 30).

Nabi Aiyub as. diberikan karunia luar biasa anak-anak yang ramai, cerdas, sehat dan kuat, juga harta yang melimpah. Allah swt. uji semua anak beliau meninggal, harta habis bahkan diri beliau pula diuji. Seluruh tubuh dimakan ulat, hanya tinggal hati dan lidahnya yang masih utuh, Beliau sabar sehingga sukses… Allah swt. Memuji beliau dengan pujian yang sama yaitu: نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ “Sebaik-baik hamba (ialah Aiyub). Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya)”. (QS. Shaad, ayat: 44).

Nikmat atau musibah bukanlah masalah. Sikap menerimanya yang kelak akan dipermasalahkan. Wallahul Muwaffiq.

Comments

comments

Tentang Penulis

Dosen IAIN Langsa, Doktoral Fiqh Muqaran (Perbandingan Mazhab Fikih) di Universitas Al Azhar - Mesir, Mudir dan Ketua Yayasan Pesantren Dar Faqih Qurani - Aceh Timur, Dewan Fatwa Nasional Jami'ah Al Wasliyah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.