-Fikih Fikih Ibadah Hikmah

Bahayanya Meninggalkan Shalat Jumat Tanpa Udzur

meninggalkan shalat jumat

meninggalkan shalat jumat

Shalat Jum’at adalah fardhu ‘ain kepada setiap laki-laki yang sudah baligh, merdeka dan tidak memiliki uzur untuk meninggalkannya. Ad Darqutni meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah dari Nabi SAW:

من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فعليه الجمعة يوم الجمعة إلا مريضاً أو مسافراً أو امرأةً أو صبيّاً أو مملوكاً

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir wajib ia melaksanakan (syi’ar) Jum’at pada hari Jum’at, kecuali orang sakit, musafir, wanita, anak kecil dan budak.”

Bahaya meninggalkan shalat Jum’at terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdur Razzaq dalam kitab Mushannaf (5173) juz 3 hal 167 dari Aisyah RA:

من ترك الجمعة يوما واحداً لَمْ تكن له كفارة دون يوم القيامة

“Barang siapa meninggalkan shalat Jum’at sehari, tidak ada kaffarah (tebusan) baginya kecuali (azab) di hari kiamat”.

Adapun orang yang meninggalkan Jum’at 3 kali, akan ditimpakan sifat kemunafikan na’udzubillah tsumma na’udzubillah…

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Saw berikut:

عَنْ أَبِي الْجَعْدِ الضَّمْرِيِّ وَكَانَتْ لَهُ صُحْبَةٌ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَرَكَ ثَلَاثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا بِهَا طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قَلْبِهِ (رواه أبو داود والنسائي)

“Dari Abu Ja’d Ad Dhamri salah seorang sahabat Nabi SAW, dari Nabi SAW, beliau bersabda: Barang siapa meninggalkan 3 kali Jum’at dengan meremehkannya, maka Allah akan menutup pintu hatinya.”

Demikian pula dalam Al Mu’jam Al Kabir, Imam At Thabrani meriwayatkan:

عن أسامة قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ( من ترك ثلاث جمعات من غير عذر كتب من المنافقين )

“Dari Usamah ia berkata: Bersabda Rasulullah SAW: Barang siapa meninggalkan 3 Jum’at tanpa uzur, niscaya dia akan dicatat sebagai orang munafiq”.

So, kamu laki-laki jangan sembarangan meninggalkan ibadah Jumat. Semoga Allah Swt memberikan kita taufiq untuk menegakkan ibadah Jumat dengan sebenar-benarnya.

Allahumma aamiiin…

Comments

comments

Tentang Penulis

Dosen IAIN Langsa, Doktoral Fiqh Muqaran (Perbandingan Mazhab Fikih) di Universitas Al Azhar - Mesir, Mudir dan Ketua Yayasan Pesantren Dar Faqih Qurani - Aceh Timur, Dewan Fatwa Nasional Jami'ah Al Wasliyah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.